Keajaiban
sedekah
yang dibalas dengan rezeki melimpah berikut adalah kisah nyata sedekah yang dituturkan oleh Ustadz
Yusuf Mansyur.
Ada yang bersedekah dengan ikhlas sebesar seratus ribu rupiah, dibalas dengan
lunasnya hutang seratus juta rupiah.
Kisah Nyata Sedekah
dari Ustadz Yusuf Mansur 1
Banyak orang yang memiliki penghasilan
besar, namun selalu merasa tidak cukup. Bahkan tidak jarang pengeluaran mereka
lebih besar dari penghasilan yang didapat. Mungkin diri kita pernah merasakan
demikian. Maka instropeksilah, mungkin sedekah yang kita keluarkan terlalu
sedikit, sehingga berkah yang Allah berikan juga sekedarnya. Padahal dalam
surat Al An’am ayat 160, Allah sudah janji akan melipatgandakan pahala sampai
10 kali lipat bagi mereka yang berbuat kebaikan. Jadi sebetulnya kita tak perlu
ragu untuk menyisihkan penghasilan bagi mereka yang membutuhkan. 1 – 1 = 10,
itulah ilmu sedekah. Banyak kejadian dibalik fenomena keajaiban sedekah.
Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Yusuf memaparkan beberapa
kisah yang Insya Allah mampu meningkatkan keyakinan kita, bahwa Allah pasti
akan melipatgandakan
pahala-Nya, bila kita sedekah. Contohlah sebuah kisah tentang seorang supir
yang mengeluh karena gajinya terlalu kecil.
“Supir
ini datang ke Klinik Spiritual dan Konseling Wisata Hati. Dia bilang gajinya
cuma 800 ribu, padahal anaknya lima! Ia ingin gajinya jadi 1,5 juta!” ujar
Ustadz Yusuf sambil duduk bersila di permadani.
Dengan bijak, Ustadz Yusuf mengajak
supir itu mensyukuri terlebih dahulu apa yang telah didapatkannya selama ini.
Kemudian ia menunjukkan surat Al An’am 160 dan surat 65 ayat 7, mengenai
anjuran bagi yang kaya untuk membagi kekayaannya dan yang mampu membagi
kemampuannya.
Supir itu lantas bertanya,”Kapan
ayat-ayat itu dibaca dan berapa kali, Ustadz?”
“Nah, inilah kelemahan orang kita,” potong Ustadz Yusuf sejenak, “Qur’an
hanya untuk dibaca!”
Agak kesal dengan pertanyaan sang
supir, Ustadz Yusuf menyuruhnya segera berdiri. Kemudian ia bertanya, ”Maaf, boleh
saya tanya pertanyaan yang sifatnya pribadi? ”Supir itu mengangguk. “Nggak
bakal tersinggung?” Kembali supir itu mengangguk. “Bawa duit berapa di dompet?”
desak Ustadz Yusuf. Supir itu mengeluarkan uangnya dalam dompet, jumlahnya
seratus ribu rupiah. Langsung Ustadz Yusuf mengambilnya. “Nah, uang ini akan
saya sedekahkan, ikhlas?”
Supir itu menggaruk-garukkan kepalanya,
namun sejurus kemudian mengangguk dengan terpaksa. “Dalam tujuh hari kerja,
akan ada balasan dari Allah!” “Kalau nggak, Ustadz?”
“Uangnya saya kembaliin!”
Mulailah sejak itu ia menghitung hari.
Hari pertama tidak ada apa-apa, demikian pula hari kedua, bahkan pada hari
ketiga uangnya hilang sejumlah 25 ribu rupiah. Rupanya ketika ditanya Ustadz
Yusuf tempo hari, sebenarnya ia bawa uang 125 ribu rupiah, namun keselip.
Pada hari keempat supir itu diminta
atasannya untuk mengantar ke Jawa Tengah. Selama empat hari empat malam mereka
pergi. Begitu kembali, atasannya memberikan sebuah amplop, “Ini hadiah istri
kamu yang kesepian di rumah,” begitu katanya.
Ketika amplop itu dibuka, Subhanallah….
Jumlahnya 1,5 juta rupiah. Para dai muda yang menyimak cerita itu
terkagum-kagum.
Kemudian Ustadz
Yusuf Mansur
bertanya, “Siapa yang belum nikah?” serentak hampir semua peserta mengacungkan
tangan dengan semangat, seraya bergurau. “Nah, selain untuk memanjangkan umur,
mengangkat permasalahan, sedekah juga mampu membuat orang yang belum kawin jadi
kawin, dan yang udah kawin…” “Kawin lagi???” jawab beberapa peserta, kompak!
Ustadz Yusuf tertawa, “Yang udah kawin… makin sayang…”
Lalu mengalunlah sebuah cerita lain.
Ada seorang wanita berusia 37 tahun yang belum menikah mengikuti seminarnya.
Setelah mendengarkan faedah sedekah, wanita itu lantas pergi ke masjid terdekat
dari rumahnya dan bertanya pada penjaga masjid itu, “Maaf, Pak,
kira-kira masjid ini butuh apa? Barangkali saya bisa bantu.”
“Oh, kebetulan. Kami sedang melelang lantai keramik masjid. Semeternya 150 ribu.”
Wanita itu menarik sejumlah uang dari sakunya, yang berjumlah 600ribu. Tanpa
pikir panjang ia membeli empat meter persegi lantai tersebut,”Mudah-mudahan hajat
saya terkabul,”
harapnya.
Subhanallah, Allah
menunjukkan keagungan-Nya. Minggu itu juga datang empat orang melamarnya!
“Itulah sedekah!”
Ustadz Yusuf menantang mata
peserta,”Sulit akan menjadi mudah, berat menjadi ringan… asal kita sedekah!”
Sebuah
kisah unik lainnya terjadi. Suatu hari, seorang wartawan mengajak Ustadz Yusuf
ke Semarang, hanya untuk berpose dengan sebuah mobil Mercedez New Eyes E 200
Compresor baru. Tak ada yang istimewa dengan mobil itu kecuali harganya yang
mahal, sekitar 725 juta rupiah, dan… mobil itu milik seorang tukang bubur
keliling!
Loh, bagaimana bisa seorang tukang bubur
punya mercy? Bisa aja kalau Allah berkehendak. Tukang bubur itu tentunya tak
pernah bermimpi bisa memiliki sebuah mobil Mercedez baru. Namun kepeduliannya
kepada orang tua, justru membuatnya kejatuhan bulan.
Karena orang tuanya ingin naik haji,
tukang bubur itu giat sedekah. Ia sengaja menyediakan kaleng kembalian satu
lagi, khusus uang yang ia sedekahkan. Yang kemudian ia tabung di sebuah bank.
Ketika tabungannya itu telah mencapai 5 juta, ia mendapatkan satu poin
memperebutkan sebuah mobil mercy. Dan si tukang bubur itulah yang
memenangkan hadiah mobil tersebut.
Karena tak mampu membayar pajaknya
sebesar 25%, seorang Ustadz bernama Hasan, pemilik Unisula, membantunya. Maka,
jadilah mobil itu milik tukang bubur.
Kisah terakhir, tentang hutang 100juta
yang lunas hanya dengan sedekah 100 ribu rupiah. Orang ini mendengarkan ceramah
seorang Ustadz yang mengatakan, kalau sedekah itu dapat membeli penyakit, dapat
membayar hutang, dan dapat menyelesaikan masalah. Teringat hutangnya sejumlah
100 juta, ia menyedekahkan uang yang ada, sebesar 100 ribu.
Dalam hatinya ia
berharap hutangnya dapat cepat lunas. “Dan… Allah mengabulkan doanya secepat
kilat. Begitu pulang dari pengajian, saat menyebrang jalan, orang itu tertabrak
mobil dan lunaslah hutangnya!” seru Ustadz
Yusuf Mansyur
berapi-api.
Semua peserta melongo kemudian tertawa.
Hampir semua menebak orang itu meninggal, sehingga si pemilik piutang
mengikhlaskan hutangnya.
“Nggak!” koreksi Ustadz Yusuf
Mansur
cepat, “Dia cuma pingsan. Kebetulan yang nabrak orang kaya. Selain dibawa ke
rumah sakit, dia juga melunasi hutangnya!”
Itulah… Allah punya cara tersendiri
untuk menolong hamba-Nya. Selain memberikan materi tentang sedekah, Ustadz muda
berkulit putih ini juga memberikan masukan dan saran tentang bagaimana tampil
yang baik di hadapan audience (baik di televisi ataupun di ruangan), di
antaranya mengajarkan teknik memotong materi (untuk commercial break) yang
baik, sehingga pemirsa televisi enggan mengganti saluran dan tetap menunggu
sampai iklan berakhir, lalu cara melibatkan emosi audience, melibatkan orang
sekitar acara (baik outsider, maupun insider), intonasi suara, melakukan
atraksi menarik, dan sebagainya.
#http://www.ronywijaya.web.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar