Libatkanlah Allah dalam setiap langkah kita untuk mengarungi kehidupan yang fana ini.

Hanya hamba Allah yang selalu berserah. Hanya hamba Allah yang selalu berpasrah. Karena segalanya bergantung pada-Nya.
Hanya pada dia semua bermuara..

Sabtu, 22 September 2012

Kampanyenya Allah


Sebagaimana dalam organisasi atau partai politik, misi atau tujuannya dapat diketahui dari kampanya yang mereka tampilkan. Dalam periode tertentu, empat atau lima tahun dalam pemilu, mereka saling berlomba berkampanye supaya masyarakat mengikuti partainya. Demikian pula maksud tujuan memakmurkan masjid dapat dipahami dari “kampanye” Allah Yang Maha Besar yang tidak hanya sekali dalam lima tahun menjelang pemilu, tetapi lima kali sehari. “Kampanye” tersebut oleh Allah Ta’ala diwakilkan kepada para muadzin sebagai “juru kampanye” untuk mengumandangkan adzan dari setiap masjid.

Oke, lafadz dari adzan merupakan inti kerisauan Rasulullah SAW dan sahabatnya hingga terbawa dalam mimpi agar mengajak manusia mentaati Allah dengan cara menjalankan sunnah Rasulullah SAW.  Sebab satu-satunya jalan meraih kemuliaan dunia dan akhirat adalah dengan mentaati Allah mengikuti cara atau sunnah Rasul-Nya. Lafadz adzan tersebut menyelisihi cara Yahudi dan Nasrani memanggil jama’ahnya ke sinagoge dan gereja dengan menggunakan terompet dan lonceng. Dan lafadz tersebut Allah tetapkan melalui musyawarah yang dilakukan Rasulullah SAW bersama para sahabatnya. Bilal bin Rabah ra. mendapat kehormatan menjadi muadzin pertama. Ia adalah Mu’adzinur-Rasul (Juru Adzan Rasulullah). Dengan adzan tersebut, seakan-akan Allah mengajak dialog dengan hamba-Nya.
Ini dia:
·         Allahu Akbar-Allahu akbar
Inilah lafadz yang pertama, Allah Maha Besar. Wahai manusia, Yang Besar hanyalah Aku semata, bukan manusia dan bukan pula yang lainnya. Selain Aku adalah kecil tak berarti. Janganlah seseorang makhluk dikelabui oleh sesamanya. Apabila seseorang membesarkan dan mengagungkan seamanya, maka ia tertipu.
“Wahai hamba-hamba-Ku! Selama seseorang masih membesarkan dirinya dan lebih mempercayai kemampuannya daripada kekuasaan-Ku dan lebih mengutamakan pekerjaannya, maka selama itu pula orang tersebut masih tetap terhukm. Dia tetap tertipu oleh permainannya sendiri. Dia tidak akan memperoleh ketenangan batin dan dia tidak akan sampai kepada kesuksesan yang sebenarnya.”
·         Asyhadu anlaa Ilaaha illallah
Panggilan kedua, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dengan syahadat ini, Allah mendidik manusia untuk selalu mengamati bahwa segala yang ada di dunia ini tiada yang lebih besar daripada Allah. Syahadat ini juga memberi isyarat bahwa setiap hari manusia harus menyaksikan kekuasaan Allah.
·         Asyhadu anna Muhammadar-rasulullah
Panggilan ketiga, aku bersaksi bahwa Muhammad itu Rasulullah. “Wahai hamba-Ku, tiada jalan menuju kesuksesan yang sejati melainkan mengikuti tuntunan, teladan, jalan hidup, tradisi (sunnah) Rasul-Ku, Muhammad SAW. Di luar itu semua tiada jaminan kejayaan. Semua yang dibawa oleh Muhammad SAW benar-benar hidayah (petunjuk) dari-Ku. Jika kamu mengikutinya tidak akn tersesat jalan. Kamu akan bahagia dan terhindar dari segala macam kesulitan. Dan kamu akan terhindar dari kesempitan rizki, lapangan kerja, dan segala problematika lainnya yang sulit terpecahkan.”
·         Hayya ‘alash-shalat
Panggilan keempat, marilah kita menegakkan shalat, sujud kepada Allah. “Wahai hamba-Ku, karena shalat maka kamu telah sujud berserah diri kepada Yang Maha Kuat. Tanpa sujud, seseorang tidak akan menemukan kekuatan yang hakiki, yakni kekuatan yang disertai hidayah dan merupakan pertolongan dari Yang Maha Perkasa.”
·         Hayya ‘alal-falah
Panggilan kelima, marilah menuju kesuksesan dan kejayaan. “Wahai hamba-Ku, petiklah kebahagiaan dan kemuliaan. Raihlah kemenangan yang hakiki. Kebahagiaan di sisi-Ku dengan limpahan rahmat-Ku lebih berharga daripada kekayaan dunia beserta semua isinya.”
·         Allahu Akbar
Panggilan keenam. Diulangnya seruan Allahu Akbar ini agar tertanam dalam keyakinan manusia agar tidak sekali-kali terkesan dengan berbagai pesona atau kebesaran selain Allah. Hanya Allah saja yang Maha Besar, tiada yang lain.
·         Laa ilaaha illallah
Panggilan terakhir, tiada Tuhan selain Allah. Itulah panggilan yang sangat penting. “Wahai hamba-Ku! Kemanapun seseorang mencari, kalau tidak mempedulikan Aku maka seseorang akan terlunta-lunta di simpang jalan kehidupan ini selamanya. Orang itu akan terus-menerus dalam kesesatan. Dan akan terus tertipu oleh keinginannya yang keliru.”



#Sumber: Buku “PESONA AKHLAK Rasulullah saw Buah Manis Memakmurkan Masjid” oleh Ahmad Sarwono.


Tidak ada komentar: